Wednesday, September 2, 2009

Yang Kurik itu kendi, yang indah itu saga

Yang cantik itu budi,yang indah itu bahasa. Pantun ini selalu bermain difikiran saya setiap kali saya terlibat dengan situasi yang berkait dengan budi bahasa. Memang orang tua kita zaman dahulu terlalu perihatin dan teliti dengan apa yang berlaku di sekeliling mereka. Sebab itulah lahirnya puisi,pantun, peribahasa ,perumpaan yang sangat menepati sesuatu situasa. Contohnya, saya pergi ke pasar, ramai orang, berpusu2 akhirnya melanggar bahu saya,lantas saya mohon maaf , ' opps sory'. Yang terlanggar tadi, tak menoleh pun dan meneruskan perjalanan. Saya ke pasar malam, berpusu2 orang, seorang remaja memijak kaki saya, terjerit saya, dia menoleh dan berlalu pergi tanpa memohon maaf pada seorang yang boleh dipanggil ibu.
Bila melihat pantun, tadi alangkah manisnya kalau remaja tadi memohon maaf, tak rugi pun dan free of charge. Moral of the story, sekarang kalau saya ke pasar atau ke tempat ramai orang, ada yang melanggar atau memijak kaki tapi tak minta maaf, saya akan ikut orang itu, tepuk bahunya dan cakap ' en/cik/pn,terimakasih kerana melanggar/memijak dll .' Mungkin orang itu pelik dan cakap saya gila, tapi tujuannya hanya satu mengharap rakyat malaysia lebih berbudi bahasa.

YANG KURIK ITU KENDI,YANG INDAH ITU SAGA,
YANG CANTIK ITU BUDI, YANG INDAH ITU BAHASA.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin